Page One mengamuk, ia mencari tukang Soba yang telah menciptakan kekacauan di wilayah kekuasaannya, Sanji tak dapat membiarkan musuhnya tersebut terus menerus menciptakan kepanikan di kalangan rakyat, maka ia pun muncul dan bersiap menghadapinya.
Awalnya Page One seolah meremehkan Sanji, bahkan ia berkata, "Hmmm ... Apa yang kamu pegang itu kaleng?"
Rupanya Page One mengira apa yang dipegang Sanji hanya kaleng biasa, padahal isinya ialah kostum dari Germa yang tentu saja memiliki kekuatan andal bagi si pemakainya. Walau Page One sudah menyerangnya dan seolah sudah dikalahkan, namun rupanya Sanji masih belum terluka.
Sanji dapat memanipulasi keadaan sekitarnya sampai dirinya seolah menghilang, tidak dapat dilihat secara kasat mata. Sepertinya Page One harus menarik kata-katanya yang meremehkan 'kaleng' yang dibawa Sanji, sementara itu, ternyata Law banyak mengetahui wacana kostum yang digunakan Sanji tersebut.
Bukan hanya banyak tahu wacana Stealth Black milik Sanji, ternyata Law juga membenci Germa 66. Kebenciannya terhadap Germa dikarenakan dalam komik yang dibacanya, sosok-sosok petarung dari Germa selalu menjadi antagonis. Dia tidak menyukai hal itu, bahwasanya sama ibarat Sanji, ia juga membenci Germa, walau mereka ialah keluarganya.
Sanji menyuruh teman-temannya semoga menjauh atau pergi, sementara itu Law yang melihat pertarungan sengit antara Sanji dan Page One, mengajak Franky dan Usopp untuk kabur ke Kota Ebisu. Kota tujuan mereka. Ada hal yang menarik saat membahas Kota Ebisu ini, apa Anda tahu dikarenakan apa?
Seperti kita ketahui di Manga One Piece chapter 930, Zoro si tukang nyasar malah terdampar di Kota Ebisu. Yup, si satria pedang satu ini memang buta arah, dan pekerjaannya selalu saja nyasar, namun walaupun begitu, anehnya ia selalu saja tiba duluan. Coba pas dulu di Enies Lobby pas Robin ditahan, Zoro dapat tiba duluan.
